Kamis, 20 April 2017

Diantara Jingga

Rajul Rasyid
20 April 2017

Aku hujan diantara jingga
Hanya perantara kata tak bermakna
Kau sapa diujung jalan
Menanti lepas menutup kenangan

Aku menanti tak (lagi) berarah ?
Menyisa bekas impian fana
Kau berlari disela hujan
Menghindar coba, menyisa kenang

Terhempas melayang merisau
Kilau silau terhalau
Mendikte dalam diam walau parau

Berlabuh tenang, menjauh haru

Senin, 20 Maret 2017

Ini akhirnya

Rajul Rasyid
20 Maret 2017

Ini akhirnya
Bukan, sebuah awalan yang baru
Sebuah langkah menuju gemerlap
Gemerlap langkah yg nantinya kembali akan berakhir

Ini akhirnya
Bukan, sebuah putaran roda dijalan yang berbeda
Sebuah jalur selingan
Selingan ditepi jalan yang nantinya akan kembali berakhir

Ini akhirnya
Bukan, sebuah lembar kertas putih yang lain
Sebuah cemilah pengisi
Pengisi gemuruh airmata yang nantinya akan kembali berakhir

Ini akhirnya
Bukan, hanyalah sebuah tinta emas yang kembali terisi untuk sang penulis sajak di hari yang berbeda

Selasa, 07 Februari 2017

Orang-orang telah menemukan topengnya

Orang-orang telah menemukan topengnya, saya belum
Masih bergelut dengan masa
Masa yg menjauhkan menidurkan

Orang-orang telah menemukan topengnya, saya belum
Terpenjara kata tak berasa
Rasa ternistakan angan melelapkan

Orang-orang telah menemukan topengnya, saya belum
Bersandar dipojok kuasa
Kuasa yg meluapkan menghempaskan

Orang-orang telah menemukan topengnya, saya belum

7 Februari 2017

Jumat, 20 Januari 2017

Jejak

-Rajul Rasyid-
20 Januari 2017

mentari bersinar dibawah langit....
jauh mata tak mendengar pelangi...
ribuan kilau menghampiri kelam...
menunggu senja ditengah sepi...
tersadar awan tak lagi putih....

mencari jejak ribuan kilau...
angin berhimpit diburitan sunyi..
membelah malam laksana hujan...
menuggu tepat tenggelamkan angan...

Minggu, 08 Januari 2017

KENAPA

-Rajul Rasyid-
08 Januari 2017

Kenapa?
Kenapa silaumu terpencar
Menurun dan terbakar

Kenapa?
Kenapa pelangi tak berujung
Ingin rasanya bergantung
Tapi yang ada hanya palung

Kenapa?
Sejukku tak seperti sejuk itu
Apa debu hanya satu?
Atau telah membatu?

Kuturuti arus angin
Kususuri hembusan air
Tapi yg menyambut hanya
Kenapa?